Snow

Kamis, 29 November 2012

Mimpi ? Kenapa tidak ?



Ketika ku pergi ke padang rumput yang luas, di malam hari yang teduh, ku rebahkan tubuh ini diatas rimbunan rumput yang tetap berwarna hijau meskipun di senja malam. Mataku menatap jauh ke arah langit yang sinarnya samar-samar dari sebuah bulan, ku coba arahkan ujung jari telunjuk kepada terangnya bulan yang malu-malu tertutup awan dan kepada bintang-bintang yang bertaburan. Diriku memang sendiri saat ini, namun terasa hangat ditemani suasana malam yang damai. Cahaya bulan dan bintang, hembusan angin malam yang membelai lembut, kicauan jangkrik yang menghibur jiwaku menambahkan kesyaduhan malam ini. 


Ku coba lukiskan semua cita-citaku, mimpi-mimpiku, harapanku, impianku bahkan yang terasa tak mungkin sekali pun pada hamparan langit malam, ku jadikan hamparan hitam samar-samar itu sebagai kanvasnya, ku pergunakan jari telunjukku sebagai kuas lukisan masa depanku, dan terangnya bulan dan bintang kumanfaatkan sebagai cat yang memberi warna pada lukisan masa depanku.

Akhirnya, lukisan tersebut telah terselesaikan, tinggal ku simpan dalam pandangan mataku agar aku selalu ingat akan segala cita-cita, mimpi, harapan dan impianku tersebut dan memotivasi diriku agar tetap terus ingat dan bersemangat dalam meraih mereka dan menyatakan mereka sebagai kenyataan dalam hidup yang fanah ini di masa depanku.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar